Sejarah Permainan Bandar Judi Ceme Online di Indonesia

Sejarah Permainan Bandar Judi Ceme Online di Indonesia Dalam Bermain Judi Online di Tanah Air Yang Menjadi Bahan Permainan Judi Terbaik di Indonesia Pada permainan Bandar Ceme Online setiap pemain mengadu jumlah angka pada kartunya dengan kartu yang dimiliki oleh bandar, tentu saja jika pemain memiliki jumlah angka pada kartu lebih besar dari pada kartu yang dimiliki bandar, maka pemain tersebut memenangkan taruhannya dan berhak untuk menerima pembayaran dari bandar sesuai dengan jumlah taruhan yang dipasang.

Kisah ini terjadi beberapa puluh tahun yang lalu, yang sebelumnya nama permainan ini bukan judi ceme online, melainkan judi ceme biasa, karena dulu belum ada judi yang menggunakan sistem online. Beberapa tahun yang lalu terjadi satu permainan judi domino qiuqiu yang dilakukan oleh pelawak legendaris di Indonesia, sobat semua tentu mengenal Almarhum Benyamin Sueb. Sebetulnya kejadian ini sempat di filmkan, hanya saja kurang menjadi sorotan banyak orang. Agen Ceme Online Indo888.com akan menjelaskan kisah ini lebih detail agar sobat semua tau dan mengerti bagaimana lahirnya judi ceme online. Pada suatu waktu almarhum Benyamin Sueb dikampungnya mengalami kesulitan ekonomi, sehingga beliau bertekad untuk pergi mencari kerja merantau ke jakarta. Jaman dulu perjalanan 40 KM sudah dianggap merantau, jadi harap maklum karena harus melewati beberapa desa dan hutan. Untuk membiayai perjalanan ke Jakarta Alm. Benyamin dan istri menjual satu petak sawahnya, jika sobat pernah menonton filmnya pasti ingat akan kejadian detailnya. Sawah sudah terjual dan akhirnya Benyamin sampai di Jakarta, tidak seperti yang diduga oleh benyamin ternyata jakarta disudut matanya merupakan satu kota yang sangat keras dan penuh ancaman. Seorang penakut akan kesulitan mencari makan di Jakarta, siapa kuat maka berhak mendapatkan penghasilan.

Benyamin memulai hidupnya di Jakarta untuk mencari kerja, dari gedung ke gedung bahkan dari rumah ke rumah benyamin juga tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Beliau sangat putus asa danmulai tidak betah melanjutkan tujuannya ke jakarta. Hari demi hari telah dilewatinya dengan hasil sebuah keletihan, bahkan bekal uang yang dibawa dari kampungnya mulai habis. Beliau mulai khawatir uangnya akan habis jika tidak juga mendapatkan penghasilan. Akhirnya dia mencoba pergi ke terminal, disana beliau melihat sekelompok orang yang sedang bermain judi kiu kiu, dan Benyamin merasa tenang dan berpikir “wah gua bisa dapat uang nih kalau ikutan main”. Akhirnya benyamin-pun ikutan bermain dengan tujuan untuk mengganti uangnya yang telah habis selama di jakarta. Dasar orang dari kampung belum bisa membedakan mana orang jahat dan mana orang baik, Sebelumnya permainan yang dimainkan adalah permainan domino Kiu Kiu, namun setelah benyamin ikutan bermain pemain menjadi bertambah, sehingga tidak ada kartu yang tersisa saat permainan berjalan, akhirnya beberapa orang memutuskan untuk merubah aturan permainan. Aturan permainan dirubah dengan mengurangi kartu dari setiap pemain agar lebih seru. Permainan domino kiu kiu adalah permainan mencari penjumlahan kartu dengan hasil angka 9 dengan 4 lembar kartu, kali ini permainannya tetap sama mencari angka 9 namun jumlah kartunya saja yang dikurangi 2. Awalnya benyamin tidak setuju, namun karena dipengaruhi akhirnya beliau menyetujui.

dari seluruh pemain yang memiliki modal paling banyak adalah Benyamin, karena permainannya sekarang sistem bandar, maka benyamin dipaksa menjadi bandar oleh seluruh pemain yang ada, dengan alasan beberapa pemain takut jika benyamin pasang teruhan besar tidak bisa membayarnya. Akhirnya benyamin menyetujuinya, padahal itu semua hanya akal-akalan untuk mengerjai Benyamin. Permainan pun dimulai dengan benyamin menjadi bandar dan pemain lainnya menjadi pemasang, semua pemain mulai memasang taruhannya. Disinilah Sejarah Lahirnya Judi Ceme Online di Indonesia, dimana benyamin uangnya habis dikerjain oleh preman-preman terminal dijakarta. Awal permainan memang benyamin menang terus, namun sekarang posisi telah berbalik karena semua pemain melipat gandakan taruhannya secara terus menerus. Jika kalah 1.000 rupiah maka permainan berikutnya mereka memasang taruhan 2.000 rupiah dan begitu seterusnya. Ada saatnya posisi kartu benyamin tidak baik, dan mau tidak mau dia harus kalah dan membayar taruhan yang dipasang oleh para pemain hingga akhirnya Benyamin kehabisan uang.
Walaupun lawan mainnya adalah para preman terminal, ternyata mereka masih punya hati dan memberikan benyamin sedikit uang untuk ongkos pulang. Benyamin sedih dan stres, akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kampunya. Setibanya di kampung istrinya bertanya padanya, apakah membawa banyak uang? benyamin menjawab “tidak”, uang semua sudah habis. Bininya bertanya sambil memukuli benyamin dengan kain, “Uangnya dihapisin buat apa Bang”, dengan keceplosan Benyamin mengatakan Habis di CEME-in neng